Baik dalam mimpi maupun jaga, segala apa yang ada adalah citra dalam otak.
Dalam mimpi, segala apa yang dianggap ada ternyata tidak ada, yang ada hanya penglihatan saja, objek yang dilihatnya tidak ada.
Dan dalam keadaan jaga, apa yang dianggap ada belum tentu ada, bisa ada bisa pula tidak ada, bisa saja hanya sebatas penglihatan saja seperti layaknya dalam mimpi, bisa juga si objek benar-benar ada di sana. Saya tidak tahu bagaimana membuktikan bahwa si objek itu benar-benar ada di sana, sejauh yang saya bisa lakukan hanyalah sekedar melakukan penginderaan saja, dalam mimpi pun saya merasa melakukan penginderaan, dalam mimpi saya melihat suatu objek, merabanya, mendengarnya, berkomunikasi dengan lawan bicara, bertanya dll, dan saya merasa bahwa semuanya itu benar-benar ada, tapi dengan hanya terbangun saja, saya sadar bahwa semua yang ada dalam mimpi sebenarnya tidak ada, hanya dengan bangun saja mimpi buruk dan mimpi indah sekonyong-konyong sirna.
Sampai saat ini segala keberadaan dalam hidup ini hanyalah didasarkan pada prasangka pribadi saja, semuanya subjektif, tidak ada yang objektif.